Audit Dana Pembangunan Lombok Utara merupakan proses penting yang dilakukan untuk memastikan penggunaan dana pembangunan yang transparan dan akuntabel. Namun, dalam pelaksanaannya, seringkali terjadi kritik terhadap audit tersebut.
Menurut Pakar Keuangan Publik, Bambang Supriyadi, kritik terhadap audit dana pembangunan seringkali muncul karena kurangnya transparansi dalam penggunaan dana tersebut. “Audit harus dilakukan secara transparan dan independen agar bisa dipercaya oleh masyarakat,” ujarnya.
Salah satu kritik yang sering muncul adalah terkait dengan proses seleksi auditor yang tidak transparan. Menurut aktivis anti korupsi, Indra Pratama, proses seleksi auditor harus dilakukan secara terbuka dan tidak ada kepentingan politik di dalamnya. “Jika proses seleksi tidak transparan, maka hasil audit juga akan dipertanyakan,” katanya.
Selain kritik, tentu juga ada rekomendasi yang bisa diberikan untuk meningkatkan kualitas audit dana pembangunan. Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Pengawas Keuangan Publik, Susi Wijayanti, penting untuk melibatkan pihak independen dalam proses audit tersebut. “Keterlibatan pihak independen bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap hasil audit,” ujarnya.
Selain itu, perlu juga dilakukan pemantauan secara berkala terhadap pelaksanaan rekomendasi audit untuk memastikan bahwa perbaikan yang direkomendasikan benar-benar dilakukan. “Pemantauan yang rutin akan mencegah terjadinya penyalahgunaan dana pembangunan,” kata Susi.
Dengan adanya kritik dan rekomendasi yang konstruktif, diharapkan audit dana pembangunan Lombok Utara bisa menjadi lebih efektif dan efisien. Transparansi, independensi, dan pemantauan yang rutin menjadi kunci utama dalam meningkatkan kualitas audit tersebut. Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan penggunaan dana pembangunan yang benar dan tepat sasaran.